Jumat, 04 Oktober 2019

MENGENAL PENGERTIAN BEBERAPA JENIS BIAYA PRODUKSI DAN USAHA

Pengertian Biaya Menurut Para Ahli

1. Hernanto
Sejumlah uang yang dinyatakan dalam sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu atau tujuan tertentu.

2. Usry dan Hamer
Merupakan suatu nilai tukar prasarat atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh manfaat.

Baca dulu : Pengertian Perusahaan

3. Masiyah Kholmi
Menurutnya, biaya adalah pengorbanan sumber daya dan nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa, yang diharapkan bisa memberikan manfaat untuk sekarang maupun di masa yang akan datang.

4. Supriono
Adalah harga perolehan yang dikorbankan untuk dipergunakan dalam rangka memperoleh penghasilan yang akan dipakai sebagai biaya pengurangan dari total pendapatan.

5. Hendry Simamora
Yaitu suatu pengorbanan dana atau kas yang digunakan dan bertujuan meraih pendapatan yang berguna untuk hari ini maupun nanti.

6. Mulyadi
Pengertian Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah ataupun akan terjadi demi suatu tujuan tertentu.

Jenis-jenis Biaya dalam Dunia Bisnis dan Pengertiannya

Pada sebuah perusahaan, yang mengatur segala persoalan yang berhubungan dengan biaya adalah Manajemen Keuangan, mulai dari Cash flow, Biaya masuk/Keluar, Aset, Pendapatan dan lain-lain. Dalam Studi Akuntansi juga sudah dibahas secara lengkap mengenai Macam-macam biaya, yaitu sebagai berikut :

1. Biaya Produksi

Pengertian biaya produksi adalah segala bentuk pengeluaran dari barang yang diperoleh, didalamnya dimuat biaya bahan baku, tidak langsung dan overhead pabrik. Biaya produksi dibagi menjadi dua macan, antara lain :
  • Biaya Langsung. Yaitu biaya yang sejatinya bisa dipisahkan maupun dikenali yang digunakan untuk memproses suatu output.
  • Biaya Tidak Langsung. Adalah yang tidak dapat ditelusuri produksi, dalam artian merupakan gabungan dari segala bentuk biaya overhead-overhead untuk memproduksi barang.

2. Biaya Volume Kegiatan

Adalah biaya yang dikeluarkan mencakup seluruh aktivitas yang terjadi selama masa proses produksi produk. Jenis-jenisnya adalah :
  • Biaya Variabel. Adalah biaya yang totalnya bisa berubah-ubah, sesuai dengan segala kegiatan yang terselenggara.
  • Biaya Semi-Variabel. Yaitu biaya yang tetap berubah, namun tidak mengalami balance dengan peningkatan atau penurunan volume kegiatan.
  • Biaya Semi-Fixed. Merupakan biaya tetap dan berubah dengan jumlah yang konstan untuk tingkat volume dengan kegiatan tertentu.
  • Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlahnya tidak berubah alias tetap, misalnya gaji direktur produksi.

3. Biaya Fungsi Produksi

Adalah total biaya yang diperlukan dalam mengolah bahan baku menjadi bahan mentah hingga ke bahan jadi. Pembagiannya antara lain :
  • Biaya bahan baku. Yaitu besarnya jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk membayar seluruh kebutuhan pembelian bahan baku, yang nantinya di-olah menjadi output.
  • Biaya tenaga kerja langsung. Adalah satuan Pengeluaran yang dibutuhkan untuk membayar upah pekerja produksi secara langsung tanpa melalui pihak ketiga.
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung. Adalah jumlah dana yang digunakan untuk membayar gaji seseorang yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, misalnya Gaji Mandor dan Asisten Proses.
  • Bahan Penolong. Pengeluaran yang diperlukan untuk berbagai macam kebutuhan diluar produksi, misalnya seperti air, token listrik dan telepon.
  • Komersial. Yaitu satuan dana yang digelontorkan untuk keperluan setelah barang produksi menjadi output hingga dikirim ke tangan pembeli.

4. Biaya Fungsi Pokok Perusahaan

Merupakan gabungan dana yang perlu dikeluarkan perusahaan dalam angka yang tidak menentu, untuk membayar berbagai macam keperluan pada kegiatan usaha. Yang termasuk didalamnya adalah :
  • Total Produksi. Merupakan gabungan biaya / jumlah total pengeluaran selama masa proses produksi produk, mulai dari bahan baku, perawatan peralatan, gaji karyawan hingga pajak.
  • Administrasi Umum. Adalah satuan biaya yang dibutuhkan dalam rangka penyesuaian dengan fungsi manajemen, antara lain merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan perusahaan saat memproduksi barang.
  • Pemasaran / Marketing. Yaitu biaya yang disiapkan untuk segenap kegiatan proses pemasaran, mulai dari Pengiklanan, Pembuatan Baliho, Poster, pembuatan Website, Sales dan lain-lain.

Contoh Tabel Pengeluaran / Biaya Produksi

Dalam penyusunan suatu jurnal / pembukuan, alangkah baiknya jika dibuatkan dalam bentuk tabel. Selain menjadi lebih mudah dipahami, Tabel adalah suatu bentuk kesimpulan secara garis besar dari suatu pembukuan yang akan mudah untuk dibuat, dikelompokkan dan dihitung / dijumlahkan.
NB: Tabel di bawah ini hanyalah berupa contoh semata dengan menggunakan foto yang saya download dari Google Images. Berikut ini adalah Contoh Tabel Pengeluaran atau Biaya Produksi pada sebuah Perusahaan :
  • Tabel Jurnal Pengeluaran Kas
Jenis-Jenis Biaya, Pengertian dan Contoh Tabel Pengeluaran pada Perusahaan
Jurnal Pengeluaran Kas | Akuntansilengkap.com
Baca juga : Pengertian Aktiva
  • Tabel Jurnal Penyesuaian Penyusutan
Jenis-Jenis Biaya, Pengertian dan Contoh Tabel Pengeluaran pada Perusahaan
Jurnal Biaya Penyusutan | Akuntansidasar.com
Baca juga : Pengertian Wirausaha

Manfaat membuat Perencanaan Biaya dalam Berbisnis

Terlepas dari semua jenis-jenis biaya diatas, ada beberapa manfaat yang bisa kamu raih saat merencanakan pengeluaran-pengeluaran dalam menjalankan sebuah usaha. Selain sebagai suatu hakikat manajemen, inilah beberapa keuntungan lainnya :
  1. Mempunyai Patokan dasar tentang kebergunaan dana yang tersedia agar tidak disalahgunakan.
  2. Mempersiapkan dana khusus untuk menghadapi kemungkinan terjadinya hal-hal yang bersifat mendesak maupun mendadak.
  3. Punya biaya cadangan untuk memaksimalkan salah satu proses produksi dan pemasaran
  4. Membantu meraih pendapatan yang berlebih akibat penyusunan biaya yang detail dan penuh ketelitian.
  5. Ajang berhemat dari penggelontoran dana yang tidak penting.

Tujuan Laporan Keuangan bagi Wirausaha

  • Memisahkan aset usaha dagang dengan kekayaan pribadi
  • Tolok ukur dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam usaha
  • Memantau jumlah keuntungan dan tingkat penjualan
  • Memberi laporan ke pihak eksternal
  • Perhitungan terhadap pajak.








Untuk menganalisis dan memahami keputusan produksi perusahaan, penting untuk mengetahui berbagai jenis biaya produksi yang akan perusahaan keluarkan selama proses tersebut. Ada sejumlah jenis biaya produksi yang harus Anda ketahui: biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marjinal. Di bawah ini adalah pengertian biaya-biaya tersebut:

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan kuantitas output yang dihasilkan. Artinya, mereka harus dibayar meski tidak ada output produksi sama sekali. Misalnya, jika Anda ingin membuka restoran burger, Anda harus membayar sewa untuk lokasi Anda. Katakanlah 2 juta rupiah per bulan. Ini adalah biaya tetap, karena tidak masalah jika dan berapa banyak burger yang Anda jual, Anda masih harus membayar sewa.
Anda juga harus membayar gaji pelayan Anda, terlepas dari jumlah burger yang dia layani. Jika gaji pegawai Anda adalah sebesar 1 juta rupiah per bulan, total biaya tetap Anda bertambah menjadi 3 juta rupiah per bulan. Ada 2 jenis biaya tetap yang biasanya dipakai dalam kebanyakan entitas bisnis. Untuk lengkapnya Anda bisa mengetahuinya melalui artikel ini.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah mengikuti kuantitas output yang dihasilkan. Artinya, mereka biasanya meningkat ketika output meningkat dan sebaliknya.
Tidak seperti biaya tetap, biaya variabel tidak terjadi jika tidak ada produksi, untuk lengkapnya Anda bisa membacanya disini. Oleh karena itu, mereka biasanya dilaporkan per unit. Misalnya, dalam kasus restoran burger Anda, biaya daging, roti burger, selada, dan saus BBQ akan dianggap sebagai biaya variabel.
Mari asumsikan semua bahan menambahkan hingga 5000 rupiah per burger. Jika Anda menjual 20 burger dan satu-satunya biaya variabel Anda adalah biaya bahan, total biaya variabel Anda menghasilkan 100 ribu rupiah. Sebaliknya, jika Anda menjual 200 burger, total biaya variabel Anda bertambah hingga 1 juta rupiah.
Jika Anda tidak menjual burger sama sekali, total biaya variabel Anda nol. Sederhananya, Anda tidak perlu membeli roti jika Anda tidak akan menyajikan burger apa pun.

3. Biaya Total

Biaya total menggambarkan penggabungan dari 2 jenis biaya, yaitu jumlah total biaya  tetap dan biaya variabel total. Ini termasuk semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Sekali lagi, katakanlah Anda berhasil menjual 200 burger di bulan pertama Anda.
Dalam hal ini, total biaya dalam menjalankan restoran burger Anda adalah 4 juta rupiah perbulan (dengan asumsi : 3 juta sebagai biaya tetap + 1 juta sebagai biaya variabel).

4. Average Cost (Biaya rata-rata)

Biaya rata-rata didefinisikan sebagai biaya total dibagi dengan kuantitas output (jumlah unit yang diproduksi). Ini adalah faktor penting ketika Anda membuat keputusan produksi. Jenis biaya ini akan memberikan tentang biaya produksi per unit yang dihasilkan.
Selain biaya total rata-rata, Anda dapat menghitung biaya tetap rata-rata dengan cara:
Biaya tetap total / Jumlah unit yang diproduksi
Begitu juga biaya variabel rata-rata, berikut caranya:
 Biaya variabel total / Jumlah unit yang diproduksi
Dalam contoh kita di atas, biaya total rata-rata menghasilkan burger yang Anda jual adalah 20 ribu rupiah (4.000.000 / 200). Sementara itu, biaya tetap rata-rata adalah 15 ribu rupiah per burger dan biaya variabel rata-rata adalah 5 ribu rupiah  per burger.

5. Biaya Marginal

Biaya marjinal didefinisikan sebagai biaya untuk memproduksi 1 unit output tambahan. Artinya, jenis biaya ini memberi tahu kita berapa total peningkatan biaya jika unit tambahan diproduksi.
Biaya marjinal merupakan faktor penting untuk pengambilan keputusan dalam konteks proses produksi, karena dapat digunakan untuk menghitung tingkat output yang optimal. Misalnya, mari kita asumsikan bahwa alih-alih Anda menjual 200 burger, Anda malah menjual 201 burger.
Sekarang, total biaya adalah 4.005.000, yang setara dengan peningkatan 5000 rupiah. Jadi, biaya marjinal menghasilkan burger 201 adalah 5000 rupiah (5000 rupiah per 1 burger).